Artikel Redoks Tentang Baterai Nikel Kadmium
Baterai Nikel Cadmium merupakan baterai yang dapat diisi
ulang kembali. Baterai ini biasa digunakan pada perangkat elektronik portable,
lampu darurat, dll. Baterai ini menggunakan Cd sebagai anoda dan pasta NiO(OH) sebagai katodanya. Sedangkan elektrolitnya adalah KOH.
Reaksi
yang terjadi :
Reaksi Anoda : Cd(s)
+ 2OH-(aq) → Cd(OH)2(s) + 2e-

Reaksi Sel : Cd(s)
+ 2NiO(OH)(s) + 2H2O(l) → Cd(OH)2(s) + 2Ni(OH)2(s)
Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,4 volt.
Kelebihan dari baterai ini adalah
tempat yang digunakan sama dengan tempat yang digunakan pada baterai biasa
sehingga tidak perlu memodifikasi casing-nya. Selain itu jika dibandingkan dengan
baterai biasa, baterai nikel cadmium atau yang lebih dikenal sebagai Baterai
NiCad ini, mempunyai daya tahan sedikit di atas baterai biasa (dengan catatan
kondisi baterai NiCad ini masih baik).
Kekurangan
baterai NiCad adalah biaya pembuatannya mahal, kapasitas berkurang jika tidak
baterai dikosongkan (memory effect), dan tidak ramah lingkungan (beracun).
Solusi : Baterai nikel kadmium sangat
sensitif terhadap kelebihan pengisian, sehingga perlu perhatian khusus pada
saat pengisian muatan listrik pada baterai. Pada saat
pengisian telah selesai maka suhu akan naik dengan cepat (panas meningkat
dengan cepat) sehingga charger perlu dimatikan. Karena jika tidak dimatikan
akan dapat menyebabkan suhu baterai akan naik terus dan pada akhirnya akan
meledak. Dan logam Cd itu beracun, oleh karena itu penggunaan Cd diganti dengan logam hidrida,
misalnya litium hidrida (LiH)
Baterai nikel-kadmium banyak ditemui di barang elektronik sehari hari
seperti aki,baterai HP, dll. Anoda yang digunakan adalah kadmium,
katodanya adalah nikel danelektrolitnya adalah KOH. Reaksi yang terjadi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar